Semarang, 4 Mei 2018 –
PT Phapros, Tbk yang merupakan anak usaha dari PT Rajawali Nusantara
Indonesia terus menunjukkan komitmennya dalam melakukan efisiensi
energi. Komitmen Phapros untuk melakukan efisiensi energi salah satunya
diimplementasikan dalam penggunaan green chiller sebagai sistem
pendingin berbasis hidrokarbon yang ramah lingkungan.
Direktur Utama Phapros, Barokah Sri
Utami (Emmy) mengatakan bahwa Phapros merupakan industr pertama yang
mengimplementasikan teknologi ini. Ia juga menjelaskan bahwa green
chiller memiliki banyak manfaat, diantaranya adalah menurunkan biaya
operasional karena green chiller menggunakan teknologi yang lebih
efisien.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiusTWMHcUWUPtQeFhCW-XS9o0QV8teuAbNcIXA37j1b6sf9OeaQumo7HC3J2fMAeh9Ub-8TMIv8Qri1ThodxhG4RLm8YlvRK0g00rcyk8khYKTVJplyoCrtAaC8Q2sQuory5Gp4bh5Ioo/s320/pap.jpg)
Dalam implementasi green chiller lokal
berbasis hidrokarbon ini, Phapros turut serta menggandeng Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral serta Deutsche Gesellschaft für
Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH.
Direktur Utama PT RNI (Persero), Didik Prasetyo juga turut mengapresiasi langkah Phapros untuk mengimplementasikan green chiller yang juga merupakan bentuk hilirisasi riset.
Direktur Utama PT RNI (Persero), Didik Prasetyo juga turut mengapresiasi langkah Phapros untuk mengimplementasikan green chiller yang juga merupakan bentuk hilirisasi riset.
“Kerjasama ini adalah representasi dari
konsep ABCG, dimana Akademisi diwakili oleh UNDIP, Politeknik Bandung
dan Politeknik Bali, Bisnis diwakili oleh Pertamina dan Phapros,
Community diwakili oleh ASHRAE (The American Society of Heating,
Refrigerating and Air-Conditioning Engineers) dan Government diwakili
oleh Kementerian ESDM dibantu oleh GIZ,” jelas Didik.
Direktur Jenderal Energi Baru,
Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber
Daya Mineral (ESDM), Rida Mulyana, mengatakan bahwa hal yang menarik
dalam mengembangkan refrigeran hidrokarbon adalah dari sisi isu
lingkungan.
”Ada tiga hal yang membuat kita tertarik
untuk mengembangkan refrigeran hidrokarbon. Yang pertama ketersediaan
bahan baku yang kita punya. Kedua dari sisi lingkungan, melihat bahwa
dulu kita menggunakan Freon yang tidak ramah lingkungan dan kemudian
kita ganti dengan yang lebih natural yaitu hidrokarbon.
Ketiga, bahwa industri dalam negeri juga
sudah bisa memproduksinya. Artinya kalau ini dikembangkan maka akan
menciptakan lapangan kerja baru dan pada saatnya akan meningkatkan
perekonomian nasional,” paparnya.
Teknologi chiller hidrokarbon ini bisa
menekan penggunaan energi karena memiliki konduktivitas panas yang 50%
lebih efisien dibandingkan dengan refrigeran fluorocarbon, serta
beroperasi dengan tekanan kerja yang 20% lebih rendah dibandingkan
dengan refrigeran fluorocarbon. Sehingga dapat mengurangi konsumsi
energi antara 17% - 30% dibandingkan dengan penggunaan refrigeran
fluorocarbon.
Sebagai perbandingan, Daya input chiller
lama adalah 151 kW dengan penggunaan listrik sebesar 545.387 kW/tahun
dan biaya listrik per tahun mencapai lebih dari Rp 600 juta/tahun.
Sementara dengan green chiller untuk menghasilkan efek pendinginan yang
sama, hanya dibutuhkan 42 kW dengan penggunaan listrik 151.078 kWh/tahun
dan biaya listrik sebesar Rp 160 juta/tahun.
Chiller hidrokarbon pertama mulai
dipasang di pabrik Phapros pada akhir tahun 2017, menyusul kemudian
chiller kedua di bulan Januari 2018. Chiller tersebut digunakan untuk
mendinginkan berbagai ruangan untuk produksi obat, penyimpanan dan
pembiakan bakteri di gedung produksi PT. Phapros Tbk di Semarang, Jawa
Tengah. Chiller tersebut dipasang untuk mengganti 2 unit lama yang
menggunakan refrigeran tetrafluoroethane (R134a) yang memiliki potensi
pemanasan global cukup tinggi.
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
BalasHapusNama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut